Sejarah Kenthongan, Musik Tradisional Khas Banyumas



Quote:Kenthong adalah alat musik tradisional khas Banyumas yang terbuat dari bambu atau kayu. Pada awalnya, kenthong digunakan sebagai media komunikasi antar warga. Namun seiring perkembangan zaman, penggunaan kenthong mulai bervariatif, salah satunya menjadi alat musik alternatif yang masih populer sampai sekarang. Di beberapa daerah lain, kenthong juga dikenal dengan nama jidor.


Quote:Quote:

Quote:Walaupun kenthong sangat terkenal di Indonesia, namun siapa sangka bahwa kenthongan ternyata sudah ditemukan sejak awal Masehi. Akan tetapi sejarah dari tiap daerah selalu berbeda. Sejarah yang paling terkenal mengenai penggunaan alat tradisional ini berasal dari legenda sang penjelajah legendaris Tiongkok yang bernama Ceng Ho (Zheng He). Dalam sebuah perjalanan, Ceng Ho menggunakan kenthong sebagai media komunikasi ritual keagamaan. Di Jawa, terutama pada masa Kerajaan Majapahit, kenthongan digunakan sebagai media komunikasi untuk mengumpulkan warga.


Quote:Quote:

Quote:Kenthong pada umumnya terbuat dari bambu, namun karena keterbatasan ukuran, kenthong juga terbuat dari kayu lain seperti Kayu Jati misalnya. Bentuk kenthong cukup sederhana, yaitu sebongkah bambu berongga yang diberi sebuah lubang memanjang untuk output suara. Alat pemukul atau dikenal sebagai "tabuh" di Banyumas terbuat dari kayu/bambu kecil yang cukup padat. Untuk memainkannya, cukup memukulkan tabuh namun jangan tepat di atas lubang (karena suara yang dihasilkan akan lebih kecil).


Quote:Quote:

Quote:Pada zaman dahulu, kenthongan umumnya digunakan sebagai alat komunikasi untuk mengumpulkan masyarakat. Bahkan sampai sekarang, kenthongan masih bisa didapati tergantung di Pos Kamling. Dalam kasus ini, kenthongan berfungsi sebagai alat penanda jika ada sesuatu. Di pedesaan yang masih cukup tradisional, para petani menggunakan kenthong untuk mengusir hama yang menyerang tanaman.


Quote:Quote:

Quote:Musik Kenthongan di Banyumas sudah ada sejak awal tahun 1970 dan menjadi sebuah pertunjukan kesenian yang atraktif. Bahkan sejak 2004, sudah tercatat ada sekitar 368 grup musik kenthongan di Kabupaten Banyumas sendiri. Kemudian kesenian tradisional ini mulai berkembang dengan ditambahkan alat musik lain seperti angklung, teplak, bedug, seruling, hingga tarian. Bahkan ada festival kenthongan keliling yang rutin diadakan setiap tahun untuk memperingati hari jadi Kabupaten Banyumas.


Quote:Quote:

Quote:Semakin bertambahnya tahun, perkembangan musik kenthongan di Banyumas pun mengalami modernisasi. Dimana lagu-lagu yang dibawakan pada awalnya adalah lagu daerah, sekarang telah berkembang menjadi sangat luas. Seperti contoh lagu pop dan dangdut. Bahkan sebuah grup musik kenthongan yang terdiri dari mahasiswa di Universitas Jendral Soedirman Purwokerto mulai menggebrak dunia musik dengan mengkolaborasikan musik kenthongan dengan DJ. Para mahasiswa ini, memperkenalkan kepada masyarakat luas terutama para kawula muda, bahwa kesenian tradisional tidak selalu "kuno".

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About